Ada pepatah mengatakan Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya. Tapi apakah kita bisa menghargai budaya jika kita tidak mengerti dengan budaya itu sendiri? Pertanyaan ini menjadi sebuah perhatian bagi para pendidik khususnya Level 1 di SD Mutiara Bunda. Kelas 1 merupakan fase awal mendapatkan materi belajar yang terstruktur dalam kurikulum nasional, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar penguatan Iman, Budaya dan Olah raga disamping Olah pikir tentunya. Faktor-faktor dimaksud menjadi dasar bagi tim Level 1 untuk menyiapkan aktivitas mengenal Budaya berupa tari-tarian Sunda di SD Mutiara Bunda.
Hari Rabu tanggal 16 Februari 2022 adalah hari istimewa bagi anak-anak Level 1, karena hadirnya tamu istimewa yaitu Akang dan Teteh Penari Alumni dari ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia). Akang dan tetehnya bernama A’ Agun dan Teh Vega. Anak-anak Level 1 diperkenalkan tentang gerakan dasar tari daerah Jawa Barat. Anak-anak sangat antusias ketika melihat penampilan apik Tari topeng Priangan. Nama tarian tersebut adalah Tari Tumenggung Jinggananom. Tarian ini bercerita tentang pertempuran antara Tumenggung dan Jinggananom. Tumenggung memiliki karakter yang gagah, sedangkan Jinggananom memiliki karakter yang sombong. Namun, seperti halnya lakon dalam kehidupan yang sering ditampilkan bahwa kebaikan akan mengalahkan kejahatan juga kesombongan, Tumenggung dapat memenangkan pertempuran tersebut.
Seru bisa melihat pertunjukkan tari secara langsung, dan anak-anak yang di rumah juga tetap bisa juga melihat dan berinteraksi dengan A’ Agun dan Teh Vega via online. Selain keseruan yang dirasakan, tanpa disadari anak-anak level 1 juga belajar stimulasi motorik kasar dan halusnya, selain juga melatih kesabaran dengan urutan gerakan tarian yang dilakukan. Terimakasih juga apresiasi yang tinggi untuk pemateri dengan pelajarannya hari ini, semoga kami khususnya anak-anak level 1 semakin bangga dan mencintai budaya Indonesia khususnya daerah Jawa Barat.
Tarian Budaya Sunda